watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

PENGALAMAN AMI DIWARNET

Pagi itu wajah AMI, seorang aktivis LSM yang
mendukung dan pro pada RUU APP terlihat
tegang mendengar penuturan beberapa rekan
rekannya mengenai maraknya website dan blog
cabul di internet yang mengeksploitasi wanita,
terutama anak sekolah, artis, bahkan foto foto di
facebook pun bisa nyasar ke situs cabul. Sebagai
aktivis yang cukup senior, Ami sudah lama
mendengar mengenai hal ini namun saat itu dia
diberitahu bahwa semua foto dalam website
tersebut merupakan foto-foto rekayasa kasar,
Ami tidak tertarik untuk melihatnya. Berbeda
dengan berita yang disampaikan para rekannya
ini yang mengatakan bahwa website-website
cabul itu sekarang berisi foto-foto asli dan bukan
rekayasa, bahkan yang membuat Ami sangat
terkejut ketika mereka menyebutkan bahwa di
antara foto-foto cabul dalam website itu terdapat
beberapa foto cabul yang berwajah mirip
dirinya.
Tentu saja gadis ini menyanggah keras foto-foto
cabul tersebut sebagai foto-foto dirinya, hanya
saja berita tersebut membuat Ami penasaran
dengan website-website cabul tersebut.
Terdorong ingin meng-cross check kebenaran
berita tersebut, Ami kemudian meminta alamat
website-website cabul yang dimaksud, ia pun
mendapatkan sebuah site forum dan sebuah
blog cabul yang isinya seks segala jenis. Jam di
HP milik Ami menunjukkan pukul 13.00 lewat
ketika ia berjalan keluar dari gerbang
kampusnya. Sebagaimana niatnya tadi pagi, Ami
yang masih tercatat sebagai mahasiswi di salah
satu universitas di kota besar di Indonesia ini
bermaksud singgah ke sebuah warnet. Gadis
berwajah keras ini memang bermaksud
membuktikan berita yang dibawa rekannya tadi
pagi. Ami sengaja memilih warnet yang
mempunyai box tertutup untuk menghindari
prasangka buruk orang lain terhadapnya.
Sebagai seorang yang dikenal menentang segala
bentuk pornografi tentunya Ami berusaha
menjaga citra dirinya saat dia membuka website
dan blog cabul yang dikatakan temannya
tersebut. Boleh jadi orang lain akan mencemooh
jika seorang seperti dirinya terlihat membuka
website cabul dan porno.
“Ada yang kosong mas?” tanya Ami kepada
operator warnet.
“Mmm…Nomor 10..mbak” jawab operator
warnet tersebut yang sedikit terkejut melihat
seorang wanita muncul dihadapannya.
Keberadaan Ami di warnet tersebut memang
cukup menarik perhatian. Ami memang
menggunakan jilbab agak panjang, tetapi karena
payudaranya juga besar (kira2 34B), lekuk
payudaranya tetap mudah terlihat dari balik
jilbabnya. Apalagi jika dilihat dari samping,
lekukan payudaranya akan lebih jelas terlihat.
Ditambah lagi rok yang Ami gunakan ternyata
rok panjang yang sangat ketat sehingga lekuk
pantat serta cetakan celana dalamnya juga
mudah terlihat. Memang kontradiktif, mengingat
Ami menentang segala bentuk ekspos lekuk
tubuh wanita, tetapi dia senang memakai busana
yang ketat dan jelas menunjukkan lekuk-lekuk
tubuhnya.
Cowok operator warnet sempat terpesona
melihat keseksian Ami namun mengingat klo
gadis ini adalah pelanggan baru membuatnya
segan untuk berbuat lebih jauh. Walaupun ada
rasa segan pada diri cowok operator warnet
kepada Ami, namun mata cowok itu nyaris tak
berkedip melihat goyangan pantat Ami ketika
berjalan menuju box warnet nomor 10. Cowok
itu menelan ludah membayangkan tubuh di balik
pakaian yang dipakai gadis cantik ini.
Dalam box warnet no 10 yang tertutup itu, Ami
mulai membuka beberapa alamat wabsite cabul
yang didapatnya tadi pagi. Tak sampai lima
menit kemudian, mata Ami yang lebar
membelalak melihat website-website cabul
tersebut. Wajahnya berubah merah padam
menahan kemarahan dan rasa jijik melihat
website serta weblog yang melecehkan
perempuan secara seksual terutama segala hal
yang berbau rape (perkosaan). Beberapa cerita
porno tentang gadis abg atau mahasiswi serta
foto-foto yang mempertontonkan kemulusan
tubuh perempuan seperti dirinya membuat Ami
merasa terhina dan terlecehkan. Gadis ini juga
merasa geram dan nyaris tidak percaya ketika
kemudian dia mendapati beberapa foto cabul
seorang wanita dengan wajah mirip dirinya
sebagaimana laporan teman-teman dan
juniornya. Tubuh gadis ini gemetar menahan
kemarahan dan rasa tak percaya melihat pose-
pose wanita yang berwajah mirip dirinya apalagi
ditambah gambar dirinya yang jarang sekali ia
posting di facebook bisa nyasar ke situs ini,
sehingga seolah merupakan pembenaran bahwa
dirinyalah yang ada di situs cabul tersebut.
Tanpa sadar Ami yang dalam kesehariannya
bertabiat lembut ini mengumpat karena
kemarahannya melihat foto foto tersebut.
Melihat betapa gadis seperti dirinya dilecehkan
dalam website tersebut, Ami terdorong untuk
membuat laporan khusus mengenai hal ini. Ami
berniat untuk melaporkan keberadaan website ini
kepada pihak kepolisian agar pembuat situs ini
ditangkap polisi. Dengan flashdisk miliknya, Ami
kemudian menyimpan puluhan cerita porno
mengenai perkosaan serta gambar-gambar
cabul yang terpampang, terutama foto-foto
wanita yang mirip dengan dirinya. Satu persatu
beberapa foto cabul dan cerita-cerita erotis
mengenai akhwat berpindah ke flashdisknya
yang berkapasitas 1 GB tersebut.
Ami adalah seorang gadis berusia 23 tahun yang
baik baik serta tumbuh dalam lingkungan
keluarga yang alim pula sehingga selain memiliki
tabiat yang lembut, Ami juga jauh dari hal-hal
porno atau cabul sejak kecil bahkan bagi dirinya
hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang tabu.
Namun siang ini, gadis ini terpaksa melihat hal-
hal tabu tersebut untuk pertama kalinya
sepanjang hidupnya. Awal mula, Ami memang
sempat shock, bukan saja karena kemarahan
yang dirasakannya namun juga karena dia tidak
pernah melihat gambar-gambar cabul dan
porno sebelumnya. Pada mulanya memang
Ami merasa jijik dan marah melihat website
tersebut, namun semakin lama ia menjelajahi
berbagai website dan blog cabul itu, rasa marah
dan jijik yang dirasakan di menit-menit pertama
berubah menjadi rasa malu. Wajah Ami yang
lembut ini bersemu merah melihat foto-foto
dalam website dan blog cabul tersebut, apalagi
ketika dia melihat foto-foto wanita berjilbab yang
berwajah mirip dirinya tengah mengulum
batang penis laki-laki yang tegang.
Mata Ami yang lebar ini membelalak nyaris tak
berkedip melihat foto-foto wanita yang tengah
mengulum batang penis laki-laki itu. Mata Ami
tak lagi memperhatikan wanita yang berwajah
mirip dirinya namun matanya kini lekat melihat
batang penis laki-laki yang tengah dikulum dan
ada juga yang diremas oleh wanita itu. Ami
menggigit bibirnya kuat-kuat menahan debaran
jantungnya yang berdegup kian kencang melihat
urat-urat penis laki-laki yang menonjol dalam
foto tersebut. Tubuh gadis ini gemetar ketika
tanpa disadarinya dia mengkhayalkan dirinya
yang mengulum penis laki-laki yang
menggiurkan itu. Seumur hidupnya, baru kali ini
Ami melihat batang penis laki-laki walaupun
hanya dalam foto, terlebih penis berukuran
istimewa itu dalam keadaan tegang. Nafas Ami
mulai memburu dan dia mulai merasakan
denyutan-denyutan di bagian dalam
kemaluannya yang terasa gatal sebagaimana
layaknya wanita yang mulai terangsang birahi.
Ami memang seorang gadis baik baik dan
selama ini jauh dari berbagai hal yang porno,
namun Ami tetap seorang wanita normal yang
mempunyai gairah terhadap lawan jenisnya.
Ami yang telah berusia 23 tahun seringkali timbul
gairah birahinya kepada lawan jenisnya secara
alamiah Ami sering terangsang terhadap lawan
jenisnya, namun apabila birahinya mulai
terangsang, gadis ini segera menekannya
dengan berbagai aktivitas. Ami merasa dirinya
mampu menjaga diri dan mengendalikan
birahinya, tidak seperti beberapa rekan
mahasiswa lainnya yang diketahuinya
melampiaskan birahinya dengan bermasturbasi.
Saat Ami menanyakan alasan mereka melakukan
masturbasi, beberapa yang di antaranya adalah
teman kostnya itu menjawab bahwa masturbasi
lebih baik daripada ML sementara mereka masih
belum berani menghadapi resikonya.
Kali ini birahi Ami juga merasa terangsang
namun rangsangan itu bukan datang secara
alamiah atau gangguan dari orang lain. Birahi
gadis ini terusik karena perbuatan dirinya sendiri
sehingga kali ini Ami merasa kesulitan untuk
mengendalikannya seperti biasanya. Kian lama
birahinya semakin kuat membuat Ami
melupakan doktrin moral yang selama ini
dipeganginya dan keberadaannya sebagai salah
seorang aktivis penentang pornografi dan
pornoaksi.
Box warnet yang tertutup itu membuat Ami
leluasa menjelajahi berbagai website erotis dan
porno yang didapatinya dengan search engine
Google, terutama yang menampilkan foto-foto
laki-laki telanjang bulat dan mempertontonkan
penis mereka yang tegang. Nafsu birahi Ami
yang mendorongnya tak lupa untuk menyimpan
foto-foto tersebut ke dalam flash disk miliknya.
Hampir satu jam kemudian wajah Ami yang
tengah dilanda birahi sudah sangat memerah
dan terlihat kontras dengan jilbab putih yang
dipakainya. Bajunya tanpa disadari sudah kusut
semua, karena sebelumnya ia tak mampu
menahan tangannya untuk meremas remas
bagian dadanya saat ia merasakan buah dada
yang terbungkus BH berukuran 34B itu menjadi
sangat kencang dan mengeras.
Satu jam lebih lamanya Ami dilanda birahi dalam
box warnet bernomor 10 yang tertutup itu.
Dalam keasyikan menjelajahi website-website
porno tiba-tiba Ami dikejutkan bunyi pertanda
SMS masuk di HP nya.
“Hmm..dari Fitri..” gumam Ami ketika melihat
sms yang dikirim oleh salah seorang teman di
tempat kostnya yang seluruh penghuninya
adalah perempuan.
Isi sms itu mengabarkan bahwa salah seorang
penghuni di tempat kost mereka terpergok
menyimpan berbagai bacaan dan gambar porno
di kamarnya dan juga kondom. Mendapat sms
dari Fitri seperti itu, tubuh Ami gemetar. Gadis ini
segera tersadar dari apa yang sedang
dilakukannya di box warnet ini. Akhirnya dengan
perasaan kalut, Ami menutup seluruh website
porno yang telah dikunjunginya dalam waktu
satu jam lebih ini dan bermaksud segera angkat
kaki dari warnet ini. Ketika seluruh windows
website-website porno itu telah tertutup hingga
tinggal tampilan dekstop yang terlihat di layar
monitor, mata Ami melihat sebuah icon yang
berjudul Koleksi Movie di layar monitor. Tiba-tiba
timbul keinginan Ami untuk mengkliknya
sehingga dia menunda untuk segera keluar dari
box warnet. Setelah ia mengklik dua kali icon
tersebut, terpampanglah puluhan folder judul
film yang tengah menjadi box office di layar
monitor. Namun mata gadis berwajah cantik ini
melihat salah satu folder berjudul IndoParadiso
yang membuat dahinya berkerenyit heran.
Dengan diliputi rasa heran, Ami mengklik folder
berjudul IndoParadiso itu yang sekejap
kemudian terpampang 2 file film berukuran
besar yang membuatnya semakin penasaran.
Niatnya untuk keluar dari box warnet tertunda
ketika rasa penasaran itu mendorongnya
mengklik file film berjudul IndoParadiso yang
berukuran lumayan besar.
“Ahh!”
Ami terpekik kaget ketika file film itu terbuka
ternyata merupakan file film porno. Tubuh Ami
seketika menjadi gemetar dan dadanya
berdegup kencang. Setelah satu jam yang lalu ia
browsing menjelajahi website-website porno
yang menampilkan gambar-gambar porno yang
tak bergerak, ternyata kini dia menemukan film
yang menyuguhkan gambar cabul yang
bergerak. Kembali Ami terombang-ambing
antara keinginan melihat dan rasa bersalah, akan
tetapi nafsu birahi ternyata masih menguasainya
membuat Ami kembali duduk dalam box warnet
seperti semula. Matanya berbinar lebar
menyaksikan film yang sebelumnya tidak pernah
terbayangkan akan dilihatnya. Film lokal amatir
produksi dalam negeri.
Ami kian tenggelam mengikuti jalan cerita film
tersebut. Birahi Ami kian menguat ketika adegan
percintaan pasangan dalam film itu dieksploitasi
dengan detail. Gadis yang tengah dilanda birahi
ini hanya terengah-engah menyaksikan adegan-
adegan persetubuhan yang dimulai hanya 10
menit setelah film dimulai. Puluhan menit
berikutnya boleh dikatakan film itu dipenuhi
adegan-adegan persetubuhan pria dan wanita
degan detail dan close up, membuat Ami yang
menonton film tersebut hanya terengah-engah
dalam birahi yang kian menggelegak. Ia kembali
tenggelam dalam libidonya di depan monitor
yang menayangkan film porno. Kali ini Ami tidak
hanya sekedar meremas buah dadanya sendiri,
ia menyingkap roknya sampai pinggang
sehingga terlihat sepasang pahanya yang padat
dan mulus. Tak sekedar itu, namun ia juga
menelusupkan tangannya ke balik celana dalam
krem yang dipakainya, lantas dengan bernafsu
jemari tangan Ami menggosok belahan
kemaluannya yang kemerahan. Gadis menawan
ini ternyata mempunyai kemaluan yang indah,
membukit putih mulus tanpa sehelai rambut
kemaluan yang menghiasinya karena rajin
dibersihkan. Bibir kemaluan Ami yang
kemerahan kian terlihat memerah ketika
tangannya menggosok-gosokkannya penuh
nafsu birahi.
Di saat tangan kiri Ami mngggosok-gosok
belahan kemaluannya, tangan kanannya segera
menyusup ke balik BH berukuran 34B yang
dipakainya. Ami mempunyai sepasang payudara
montok membukit indah yang kini terasa kian
mengeras. Birahinya telah demikian
menggelegak ketika tangannya meremas-remas
payudaranya sendiri sambil memelintir putting
susunya. Entah darimana Ami belajar
bermasturbasi padahal sebelumnya tidak pernah
satu detikpun dia melakukan perbuatan
masturbasi sebagaimana teman-teman lainnya.
Mata Ami melotot adegan-adegan mesum yang
terpampang di layar monitor sementara kedua
tangannya merangsang kemaluan dan
payudaranya sendiri.
Puluhan menit berlalu ketika tiba-tiba HP Ami
berbunyi nyaring membuat Ami yang tengah
asyik dalam birahinya terlonjak kaget, kali ini
nada HPnya adalah nada panggil bukan nada
SMS. Ketika melihat nama Fitri yang terpampang
di layar HP, Ami segera menghentikan meremas
payudaranya lalu dengan wajah yang kesal ia
mengangkat telepon.
“Ada apa Fitri?..” tanya Ami dengan sedikit kesal.
“Maaf Ami …gimana sms saya tadi…apa Tia perlu
dikeluarkan juga dari tempat kost kita
sebagaimana beberapa orang sebelumnya?”
tanya Ima.
Ami terdiam. Tia adalah penghuni kost yang
dimaksud dalam sms dari Fitri sebagai gadis
yang mengkoleksi gambar dan cerita porno juga
kondom di tempat kost mereka. Sebenarnya
sudah lama Ami mencurigai Tia menyimpan
koleksi yang disebutkan itu. Apalagi dalam
kesehariannya, Tia lebih bebas dalam berpakaian
dan bergaul.
“Tunggu dulu…biar saya datang dulu…Tianya
kemana?”
“Sudah pergi ..mungkin malu dia..tapi barang-
barangnya masih di kamarnya dan barang-
barang cabul itu sudah saya amankan.”
Ami kembali terdiam.
“Ya nanti kita bicarakan.. tunggu aku datang aja.”
Ketika kembali pandangan Ami ke layar monitor,
film tersebut sudah mendekati akhir, berarti satu
jam lebih gadis cantik ini tenggelam dalam birahi
ketika menonton film tersebut. Telepon tadi
ternyata mampu membangkitkan kembali
kesadarannya akan perbuatan yang sedang
dilakukannya. Dengan gontai Ami membenahi
pakaiannya yang awut-awutan dan
membuatnya setengah telanjang. Untunglah box
warnet itu tertutup rapat tak seorangpun melihat
keadaan Ami dengan aurat yang tersingkap
lebar.
Ami keluar dari box warnet nomor 10 setelah
hampir 4 jam dia berada di dalamnya. Pakaian
yang dipakainya terlihat kusut masai di bagian
dada. Ami berjalan gontai dengan pikiran yang
kalut berniat menuju kasir warnet, namun ia
merasakan celana dalam dan BH yang
dipakainya terasa basah membuatnya risih. Ami
menghentikan langkahnya ke meja kasir dan
berbelok ke toilet warnet. Dalam toilet yang
cukup bersih itu, Ami melepas celana dalam
krem yang dipakainya . Ami memperhatikan
celana dalam yang terasa basah oleh lendir
cukup banyak. Sekian jam Ami tenggelam dalam
birahi membuatnya berulangkali
menyemprotkan cairan kenikmatan yang
membuat celana dalamnya basah. Ami juga
melepas BHnya yang ternyata juga ikut basah.
Entah kenapa, walaupun belum menyusui
(bahkan belum menikah), kedua puting Ami
mengeluarkan ASI, dalam jumlah banyak pula.
Ami memandangi dua underwear yang
dipakainya tadi. Merasakan begitu basahnya
celana dalam dan BHnya, tiba-tiba Ami dikuasai
nafsu kembali. Semua yang tadi dilihatnya di
layar monitor tadi, muncul lagi di pikirannya
yang biasanya bersih. Tidak dapat menahan
birahi, kedua tangan Ami kembali merangsang
kemaluan dan payudaranya. Bahkan Ami nekat
melakukan sesuatu yang tidak akan pernah dia
lakukan jika sedang dalam keadaan normal, yaitu
menjilati celana dalam dan BHnya yang basah
kuyup itu. Dirasakannya cairan kenikmatan yang
membasahi celana dalamnya, yang
membuatnya makin jauh tenggelam dalam
nafsu birahi.
Menyadari dirinya berada di dalam ruang yang
tertutup sama sekali, Ami pun nekat
menelanjangi dirinya, membuka pakaian, rok,
dan jilbab yang dia pakai. Dalam keadaan tanpa
sehelai benang pun itulah Ami makin gila
bermasturbasi. Ami membayangkan laki-laki
yang bermain di film porno yang dia tonton
sedang bermain cinta dengan dirinya, dan
mereka melakukannya dikelilingi kamera syuting.
Gadis itu membayangkan dirinya tengah
berperan dalam sebuah film porno, menikmati
berada dalam keadaan yang sangat kotor, yang
belum pernah dia rasakan sebelumnya. Tangan
kanannya meremas payudaranya, tangan kiri
menggosok kemaluannya, dan lidah menjilati
celana dalam dan BHnya, semua dilakukan
telanjang bulat! Hilang sudah kepribadian Ami
yang alim dan jauh dari hal-hal yang berbau
porno. Ami yang sekarang adalah Ami yang
dikuasai penuh oleh nafsu duniawi yang sangat
nikmat dan semu. Desisan demi desisan
dikeluarkannya, bahkan desahan dan erangan
pun keluar. Dirinya sudah lupa sama sekali
tentang status aktivisnya, bahkan hal-hal yang
dia tentang hingga dia perjuangkan. Semuanya
menguap begitu saja. Setelah 30 menit
tenggelam dalam libido, dirinya kembali ke
dirinya semula. Makin malu oleh keadaannya
yang sekarang. Ami segera membungkus celana
dalam dan BH yang semula membungkus
bagian vital bawah dan atasnya dengan tisu
kemudian disimpannya dalam tas miliknya.
Sebelum keluar toilet, Ami sempat mencuci
kemaluannya yang terlihat putih kemerah-
merahan tanpa sehelai rambutpun yang
terbiarkan tumbuh. Bukit montok kemaluan Ami
yang mulus dengan bibir kemaluan yang
merekah merah itu dicucinya berulangkali
sebelum dilap dengan tissue. Ami juga mencuci
payudaranya yang basah, hingga yakin bahwa
payudaranya tidak akan basah lagi. Dengan
bajunya yang tertutup jilbab, ia merasa yakin tak
seorangpun mengetahui dirinya saat ini tidak
memakai celana dalam dan BH saat ini.
Ami membuka pintu toilet lantas dengan sangat
canggung, gadis ini berjalan menuju ke kasir
warnet yang masih dijaga oleh sang cowok.
Cowok itu memandang Ami dengan pandangan
penuh arti sembari tersenyum.
“Sudah mbak?” tanyanya sembari tetap
memandang keseksian gadis dihadapannya.
“Ya.” jawab Ami pendek sambil menyodorkan
lembaran uang pecahan 20 ribu.
Ami menyadari pandangan cowok itu yang
seakan ingin menelanjanginya sehingga
membuatnya tidak menyukai pandangan cowok
tersebut.
“Mbak jadi member aja…koleksi film kita nambah
terus lho. Makin asyik lho.” ujar cowok itu sambil
menghitung uang kembalian.
Ami terperanjat kaget mendengarnya, wajah
gadis ini seketika menjadi merah padam. Ami
tidak menyangka kalau operator warnet bisa
mengetahui dia melihat film porno dalam box
warnet.
“Mmm…makasih aja.” ujar Ami tergagap lantas
tiba-tiba saja ia setengah berlari menuju pintu
keluar warnet.
Wajahnya yang merah padam tertunduk dalam-
dalam menahan rasa malu yang dirasakannya.
“Kembaliannya mbak!!..” teriak cowok operator
warnet ini namun Ami tidak lagi mendengarnya.
Begitu keluar dari warnet Ami juga tidak
menunggu angkot seperti biasanya namun
tangannya segera melambai menghentikan taksi
yang lewat.
Kembali ke warnet, si cowok operator membuka
sebuah folder di layar monitornya, kemudian ia
membuka dua file didalamnya. Begitu satu file
dibuka, terlihatlah sang gadis yang tadi
menyewa box no 10. Ya, gadis itu adalah Ami!
Dari kamera CCTV yang rupanya terpasang
tanpa disadari di box, menunjukkan Ami sedang
berada dalam keadaan bergairah melakukan
masturbasi. Cowok itu tersenyum menyeringai,
karena mendapatkan video pribadi yang sangat
bagus. Operator kemudian membuka file lainnya
lagi, yang menunjukkan Ami sedang di toilet!
Ternyata CCTV juga terpasang di toilet. Si cowok
operator seketika tegang melihat Ami yang
berjilbab berubah menjadi sangat binal dan
memberikan tontonan yang sangat memainkan
nafsu penontonnya tersebut. Setelah meledak di
celana (si cowok juga gak tahan lagi), si cowok
tersenyum lagi. Senyuman yang licik. Dengan
rasa tidak bersalah, dia mengupload dua video
itu di salah satu situs, dengan judul post “Cewek
alim juga bisa binal”. Dua video pribadi Ami pun
tersebar di dunia maya, siap untuk ditonton
jutaan pengguna internet di Indonesia.
Sementara itu, di taksi Ami terdiam bisu. Dia
merasa telah menghancurkan citranya sendiri,
dengan melanggar batas-batas moral yang
sangat kuat dia anut.
Ami pun tidak tahu, apa yang akan terjadi pada
dirinya esok.


Adult | GO HOME | Exit
1/4124
U-ON

inc Powered by Xtgem.com